The 2-Minute Rule for langit 33

Your browser isn’t supported anymore. Update it to obtain the greatest YouTube encounter and our most current features. Find out more

26 “Kaya(O) huwag kayong matakot sa kanila. Walang natatago na di malalantad at walang nalilihim na di mabubunyag. 27 Ang sinasabi ko sa inyo sa dilim ay ulitin ninyo sa liwanag; at ang ibinubulong sa inyo ay inyong ipagsigawan sa lansangan.[a] 28 Huwag ninyong katakutan ang pumapatay ng katawan ngunit hindi naman nakakapatay ng kaluluwa.

Ibnu Abud Dunia telah menuturkan sebuah kisah di dalam kitabnya yang berjudul At-Tafakkur wal I'tibar, bahwa sejumlah ahli ibadah Bani Israil melakukan tana brata selama tiga puluh tahun. Seseorang dari mereka bila melakukan ibadah selama tiga puluh tahun, pasti ia dinaungi oleh awan. Tetapi ada seseorang dari mereka yang sudah menjalani ibadahnya selama tiga puluh tahun, namun masih juga tidak ada awan yang menaunginya, tidak seperti yang terjadi pada teman-temannya. Lalu lelaki itu mengadu kepada ibunya tentang apa yang dialaminya.

وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ

46 Samantalang nagsasalita pa siya sa mga tao, narito, ang kaniyang ina at kaniyang mga nakakabatang kapatid na lalaki ay nakatayo sa labas.

Yakni kalian tidak akan dapat melarikan diri dari perintah Allah dan takdir­Nya, bahkan Dia meliputi kalian dan kalian tidak akan mampu melepaskan diri dari hukum-Nya, tidak pula membatalkan hukum-Nya terhadap kalian, ke mana pun kalian pergi selalu diliput.

Kemudian Allah Ta’ala berkata kepada Adam ‘alaihisalam “Beritahukanlah kepada mereka nama-nama makhluk yang ditampilkan di hadapanmu itu.” Maka Adam memberitahukan nama-nama itu satu persatu sampai-sampai menyebutkan nampan dan piring.

Firman Allah: (Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung) yaitu gunung-gunung yang dipancangkan di bumi untuk meneguhkan dan memperkokohnya, agar tidak guncang bersama manusia. yaitu agar bumi tidak berguncang dan bergerak sehingga manusia tidak bisa tenang di permukaannya, karena bumi itu tenggelam di dalam air kecuali hanya seperempat bagiannya saja yang tampak di atas untuk mendapatkan udara dan sinar matahari, agar penduduknya bisa melihat langit dan segala sesuatu yang ada padanya berupa tanda-tanda yang luar biasa, hikmah-hikmah dan dalil-dalil atas kekuasaan­Nya.

Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa langit dan bumi merupakan sesuatu yang bersatu, lalu dipisahkan antara keduanya dengan udara.

16 Pinagpala ang inyong mga mata sapagkat ang mga ito ay nakakakita. Pinagpala ang iyong mga tainga sapagkat ang mga ito ay nakakarinig. 17 Katotohanang sinasabi ko sa inyo: Maraming propeta at mga taong matuwid ang mahigpit na naghangad na makita ang mga bagay na inyong nakikita, ngunit hindi nila nakita. Hinangad nilang marinig ang mga bagay na inyong naririnig ngunit hindi nila narinig.

Kemudian Allah berfirman kepada para malaikat: “Bukankah Aku telah mengatakan kepada kalian bahwa Aku mengetahui apa yang tersembunyi dari kalian di langit dan di bumi. Dan Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan dan sembunyikan.”

Mereka tidak mempunyai kekuatan sedikit pun dalam menghadapi kekuatan Allah swt. Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian sulthan pada ayat ini adalah ilmu langit33 promo pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan ilmu manusia dapat menembus ruang angkasa.

21 Ipapapatay ng kapatid ang kaniyang kapatid at ng ama ang kaniyang anak. Ang mga anak ay maghihimagsik laban sa kanilang mga magulang at ipapapatay sila. 22 Kapopootan kayo ng lahat ng mga tao dahil sa aking pangalan.

Semua ini, jika dipikirkan oleh orang yang pandai dan diselidiki secara mendalam, akan membuahkan kepastian yang tidak ada keraguan lagi, bahwa Allah membatasinya sampai waktu yang ditentukan, sampai waktu yang pasti, di mana pada waktu-waktu itu manusia dapat memenuhi kebutuhannya, manfaat untuk mereka pun tegak, dan agar mereka dapat bersenang-senang dan mengambil manfaat. Setelah itu, ia akan sirna dan hilang dan akan ditiadakan oleh Yang menciptakannya, diberhentikan oleh yang menggerakannya, dan manusia yang mendapat beban (ibadah) akan berpindah ke tempat selain tempat ini, di mana pada tempat itu mereka mendapatkan balasan terhadap amal mereka secara penuh dan sempurna, dan akan dietahui bahwa maksud dari tempat ini (dunia) adalah sebagai ladang untuk kampung yang kekal, dan bahwa dunia adalah tempat untuk melanjutkan perjalanan, bukan tempat menetap.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *